sujushidaeforeternity!!

FF ONESHOT ~ LOVE BLOOD

PLEASE DON’T BE A SILENT READER!!

Main cast:

Jo Kyuhyun

Kwon Yuri

Choi Siwon

Tiffany

Kim Min Sun

Udara malam yang begitu dingin mulai menusuk kulitku yang putih pucat. Aku menerawang keatas langit dari jendela kamarku yang terbuka dan kemudian kupejamkan kedua mataku untuk merenung sejenak. segala hal yang terjadi belakangan ini benar-benar mumbuatku hampir gila karena frustasi. Aku menghela nafas dan membuka mataku perlahan. Kupandang bulan purnama yang bulat dan indah, sayangnya tidak ada satupun bintang yang terlihat dari atas langit.

“oppa..” aku mendengar suara lembut dari belakangku.

Aku menoleh dan mendapati Yuri sedang berjalan kearahku.

Kwon Yuri, ia adalah adikku, tepatnya adik angkatku. Ibuku mengangkatnya sekitar 1 tahun yang lalu. Setelah kepergian ayahku 2 tahun yang lalu, ibuku mulai mengeluh dia ingin mempunyai seorang anak gadis yang dapat ia ajak bicara. Sampai ia bertemu dengan seorang yuri, seorang gadis manis berhati lembut dan ia memutuskannya untuk mengangkat yuri sebagai anaknya yang kebetulan juga adalah seorang yatim piatu. Aku sendiri merasa sangat bahagia bisa mempunyai adik sepertinya. Umurku dan dia hanya berpaut satu tahun lebih tua darinya.

Aku tersenyum menyambutnya.

“apa oppa baik-baik saja?” tanyanya seraya menyodorkan segelas teh hangat kepadaku.

Aku mengangguk dan tersenyum simpul.

“oppa tidak tahu harus bersikap seperti apa untuk saat ini. peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini membuat oppa hampir gila.”ucapku lirih.

Aku dapat melihat rasa iba dari raut wajah Yuri.

“aku pasti akan selalu ada disisimu oppa. kau harus kuat.” Ia memelukku.

Deg….

Rasa itu kembali datang. Rasa yang seharusnya tidak boleh datang. Tapi aku juga tidak bisa menolak rasa itu.

“gomawo yuri-ya.”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“seorang wanita ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di taman gongwon. Gadis ini diketahui bernama Im Yoona, seorang pegawai sebuah bank yang cukup terkemuka di korea. Gadis ini tewas dengan tusukan benda tajam yang tepat mengenai jantungnya. Diduga pembunuh adalah pelaku yang sama dengan peristiwa pembunuhan yang telah terjadi belakangan ini.”

“argghhh!!” kubanting remote tv yang kupegang ke lantai dengan kesal.

Yuri yang mendengar teriakanku dari dapur pun berlari menghampiriku.

“oppa! ada apa?”

Yuri memegang tanganku yang terasa dingin, kulitku yang putih pun memucat. Bibirku yang bergetar membuatku tidak bisa berkata-kata untuk saat ini.

*******

Setelah sebelumnya semuanya tampak gelap, aku mulai dapat melihat secara perlahan seberkas cahaya putih. Aku membuka mataku perlahan dan mendapati ibuku sedang duduk disampingku memandangku. Aku memperbaiki posisi tidurku. Aku juga dapat melihat Yuri sedang tertidur pulas di sofa cokelat yang berada disudut kamarku.

“apa kau sudah merasa baikan?” tanya ibuku.

Aku tersenyum membalasnya.

“eomma. Sebenarnya apa yang terjadi saat ini? aku sama sekali tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi.”

Aku dapat melihat mata ibuku mulai memerah. Ia bangkit dari duduknya dan mulai memelukku.

“eomma tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi Kyuhyun-ahh. Tapi, kau harus kuat menghadapi semua ini. eomma dan adikmu Yuri akan membantumu melewatinya.”

Aku tidak bisa  lagi menahan bulir-bulir airmataku yang sepertinya sudah ingin meluncur segera.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah semalaman beristirahat dikamar, aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar disekitar komplek untuk menghirup udara segar di pagi hari ini.

Setelah berjalan cukup jauh aku melihat sesosok pria yang sepertinya tidak asing bagiku. Aku berjalan mendekatinya untuk memastikan, pria itu memiliki badan yang bagus. Ia tinggi dan badannya tegap. Ia memakai celana pantalon berwarna hitam dan jaket kulit berwarna hitam.

“Choi Siwon?” panggilku ragu.

Ia menoleh kearahku. Setelah tampak bingung beberapa saat tampak senyuman lebar mengembang diwajahnya.

“Jo Kyuhyun?”

Aku tertawa. Ia pun tertawa dan memelukku.

“bagaimana kabarmu?” tanyaku.

“aku? Kau bisa melihatnya saat ini. ahh.. kau tambah tampan saja!”

Aku tersenyum, “rumahku ada disekitar sini. apa kau ingin mampir?”

*******

“annyeong haseyo!” seru Yuri membungkukkan badannya memberikan salam kepada Siwon sesaat setelah aku memperkenalkan mereka berdua.

“adikmu cantik sekali.” ujar siwon.

“kau juga tampan.” Sahut ibuku.

aku tersenyum menanggapinya.

“silahkan duduk!” aku mempersilahkannya duduk untuk ikut sarapan bersama.

Ia langsung mengambil posisi duduk disamping Yuri, dan aku duduk disamping ibuku.

“ohya, pekerjaan oppa apa? Gaya berpakaian oppa seperti detektif.” Gurau Yuri.

“aku memang seorang detektif.”

“apa kau sudah punya pacar?” tanya Siwon pada Yuri spontan membuatku tersedak.

“omoo~ uri siwonnie. Bagaimana kau bisa langsung bertanya seperti itu?” seru ibuku sambil terkekeh geli.

Yuri lagi-lagi hanya tersenyum.

“Siwon-aah! Apa yang sedang kau lakukan tadi disana?” tanyaku mengalihkan pertanyaan.

“oh.. aku sedang melakukan penyelidikan tentang kasus-kasus pembunuhan yang  terjadi belakangan ini. aku sangat penasaran dengan kasus ini. aku dengar-dengar 2 kasus pembunuhan sebelum kasus pembunuhan yang terjadi kepada Im Yoona terjadi di sekitar sini. apa kau pernah melihat sesuatu yang aneh disekitar sini?”

Mendadak tanganku berkeringat dingin. Pikiranku menjadi kacau seketika itu. Aku bisa merasakan ibuku memegang salah satu tanganku untuk menenangkanku.

“ada sesuatu yang ingin kuceritakan padamu.” Ujarku gugup.

Sekilas aku kembali melihat ekspresi iba dari raut wajah Yuri.

*******

Aku menyeruput kopi hangat yang ada dihadapanku untuk menenangkan diriku sejenak.

Aku dapat melihat wajah penasaran dari mimik wajah Siwon.

“kau tahukan belakangan ini telah terjadi peristiwa pembunuhan berantai? Dan rata-rata yang menjadi korban pembunuhan adalah gadis-gadis muda. Dimulai dari kasus pembunuhan gadis bernama Jessica Jung, kemudian Kim Taeyeon, Choi Sooyoung, Lee Sunkyu, Seo Ju Hyun dan Im Yoona yang baru terjadi dua hari yang lalu.”

Wajah Siwon tampak serius memperhatikan, sehingga membuatku gugup untuk melanjutkan.

“mereka semua , yang menjadi korban pembunuhan itu adalah teman wanitaku.”

Aku merasa jantungku behenti sejenak saat mengatakan hal itu.

“peristiwa pembunuhan yang terjadi pada mereka pasti selalu terjadi disaat setelah aku bertemu, menghabiskan waktuku bersama mereka. Aku juga tidak tahu hal ini kenapa terjadi. aku hampir gila memikirkan hal ini. rasanya aku mau mati saja!”

aku tidak tahu saat ini harus bagaimana. Rasanya aku ingin menangis setelah menceritakan hal ini.

Siwon tampak kaget mendengar kisah yang baru saja kuutarakan. Ia terdiam untuk memikirkan beberapa hal sejenak.

“Kyuhyun-ahh. Aku membutuhkanmu untuk memberikan keterangan kepada polisi. Mungkin saja ini dapat membantu penyelidikan nantinya”

Aku hanya mengangguk setuju.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku sibuk memenceti tombol remote tv untuk mengganti channel yang satu dengan channel yang lain. sebenarnya pikiranku saat ini sama sekali tidak terfokus pada siaran tv yang ada dihadapanku sekarang. pikiranku hanya menerawang kepada hal-hal yang baru saja kemarin kudiskusikan dengan Siwon dan pihak kepolisian.

Aku dapat merasakan seseorang duduk disebelahku dan mengambil remote tv dari tanganku. Aku menoleh. Lagi-lagi senyuman lembut itu menyambutku. Ia menyodorkanku secangkir teh jahe hangat.

“hari ini dingin sekali. aku membuatkan teh jahe untukmu oppa.”

Aku memandang jendela yang tidak tertutupi oleh tirai. Yah, hujan lebat sedang mengguyur Seoul hari ini.

“kalau oppa membutuhkan orang untuk diajak bicara, aku..”

“yuri-ya! Apa kau pernah melihat orang asing berjalan disekitar sini?”

Yuri tampak berpikir sejenak kemudian ia menggeleng.

“Siwon memintaku untuk mengingat-ngingat apakah aku pernah bertemu dengan orang asing disekitar sini? atau orang dimasa lalu yang pernah kusakiti.”

Yuri tampak kembali sedang berpikir kemudian ia mengerutkan keningnya.

“min.. kim min.. kim min..?” ejanya pelan.

Aku mencoba mencerna kata-katanya.. dadaku terasa sakit seketika.

“Kim Min Sun?”

Yuri menoleh kearahku, “ohya.. Kim Min Sun! oppa pernah menceritakannya padaku!”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku melirik kearah jam dinding yang tergantung indah di ruang tengahku yang bernuansa cokelat. Jam menunjukkan pukul 14.00 p.m KST.

“oppa..”

Aku menoleh untuk melihat asal suara. Aku mendapati Yuri sedang berdiri disamping seorang pria jangkung, yang tidak lain adalah Choi Siwon, sahabatku.

Siwon dan Yuri melangkah maju untuk bergabung duduk bersamaku. Yuri duduk tepat disebelahku, sedangkan Siwon duduk berhadapan denganku.

“apa kau sudah menemukan sesuatu?”

“aku tidak tahu pastinya. Tapi peristiwa ini mengingatkanku dengan gadis kecil yang bernama Kim Min Sun. dia adalah adik kelasku sewaktu aku masih menduduki sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama. Ia sangat cantik. Mungkin karena itu banyak orang yang membencinya. Ia adalah cinta pertamaku.”

“sewaktu disekolah dasar ia sering dibully oleh teman-temannya. Dia adalah orang yang tertutup, pandangannya selalu kosong. Aku juga kurang tahu dia itu orangnya seperti apa meskipun aku sempat dekat dengannya”

Flash Back

suatu hari aku menemukannya dengan kondisi yang menyedihkan di halaman belakang sekolah. Hidungnya mengeluarkan banyak darah, wajahnya memar-memar. dia duduk bersandar pada sebuah dinding seraya memeluk kedua lututnya yang berdarah. Aku berjalan mendekatinya.

“aku mohon! Jangan sakiti aku lagi!” serunya sambil terus menangis.

Aku tersenyum lirih memandangnya dan kemudian menggendongnya.

“aku tidak akan menyakitimu dan aku juga tidak akan pernah membiarkan orang menyakitimu!”

Ia hanya menangis sambil memelukku saat itu.

End of  Flashback

Siwon tampak tertegun mendengar ceritaku

“tapi sesuatu yang aneh mulai terjadi. ia menjadi sosok yang mengerikan setelahnya. ia menjadi sangat tergantung padaku. Ia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Ia selalu mengawasiku”

“sewaktu duduk dibangku smp aku cerita padanya bahwa ada seorang gadis manis yang menyatakan cinta padaku. Ia sangat sedih mendengarnya dan mulai menangis. dia mengatakan kalau ia sangat membeciku. Lalu.”

“lalu apa?” tanya Siwon.

“ esoknya, aku menemukan gadis yang kusukai terkapar lemah dirumah sakit sampai akhirnya ia meninggal. Seseorang mengatakan kalau ia melihat Min Sun yang mendorong gadis itu dari atap gedung sekolah.”

Yuri menghela nafasnya, “apa oppa tahu keberadaan dia dimana sekarang ini?”

“aku tidak tahu.. terakhir kali aku mendengar kalau keluarganya membawanya ke luar negeri untuk membiarkannya menjalani pengobatan.”

Siwon kembali tampak asyik sendiri dengan lamunannya.

“Siwon-ahh. Apa mungkin dia yang melakukan semua ini?” tanyaku gugup.

“mungkin saja. Tidak menutup kemungkinan.”

“apa Min Sun itu tidak memiliki teman dekat? Satu saja!”

Aku mencoba kembali mengingat masa-masa itu.

“ada. Ia bernama Stephanie Hwang.”

“apa kau tahu ia sekarang tinggal dimana?”

“iya aku tahu. Aku baru saja bertemu dengannya beberapa minggu yang lalu.”

“baiklah kalau begitu minta dia datang kesini besok pagi. Kita harus mencari tahu tentang Min Sun darinya.”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seorang gadis yang berada disamping Yuri berlari kearahku dan memelukku dengan erat. Aku cukup kaget dengan sikapnya ini. aku tersenyum kemudian menepuk pelan pundaknya.

“Kyuhyun oppa! sepertinya aku baru bertemu denganmu 2 minggu yang lalu tapi kau sudah tampak sangat tampan setelah hari itu.”

Aku hanya tersenyum menanggapinya. Begitulah Tiffany, gadis ini sangat periang dan selalu penuh semangat. Aku tidak tahu kenapa ia bisa dekat dengan Kim Min Sun yang begitu pendiam dan tertutup.

“dia siapa oppa?” tanya Tiffany menoleh kearah Yuri.

Yuri terseyum, “Yuri imnida. Aku adalah adik angkat Kyuhyun oppa.”

“sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya.”

Yuri kembali tersenyum, “kita memang pernah bertemu beberapa kali.”

Setelah saling kenal, aku mempersilahkan mereka duduk untuk segera memulai pembicaraan.

Seperti biasa Siwon berlari mengambil posisi duduk bersebelahan dengan Yuri, sedangkan aku duduk bersebelahan dengan Tiffany.

“apa kau masih berhubungan dengan gadis yang bernama Kim Min Sun?” tanya Siwon to the point.

“ini aneh sekali.” ujar Tiffany.

“waeyo?”

“kalian menanyakannya tepat sehari setelah ia menelponku.”

Siwon dan Yuri saling berpandangan.

“apa? Dia meneleponmu?”

“apa saja yang ia katakan?” tanyaku

“dia hanya menanyakan kabarku dan menanyakan kabarmu.”

Wajah Kyuhyun tampak kembali pucat.

“apa dia mengatakan keberadaannya sekarang dimana?”

“aku bertanya tapi dia hanya menjawab kau bisa bertanya kepada Kyuhyun oppa.”

Mendadak bulu kudukku merinding, aku seperti tersengat listrik mendengar perkataan Tiffany.

“kalau dia meneleponmu lagi. Tolong segera katakan pada kami!” seru Siwon.

*******

Aku kembali memandang kegelapan malam dari jendela kamarku yang terbuka. Bulan hanya menempakkan setengah dari dirinya malam ini. aku berusaha untuk menenangkan pikiranku sejenak. aku melirik kearah jam dinding yang berbentuk bundar dan menggantung indah di sudut kamarku. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 p.m. namun Yuri belum juga pulang. Ia tadi mengatakan kalau ia akan berkencan dengan Siwon malam ini, entah kenapaku hatiku sakit mendengarnya.

Akhirnya senyuman yang kutunggu-tunggu muncul juga. Aku tersenyum kearahnya. Ia mengenakan sweater panjang berwarna putih dan celana pendek berwarna hitam. Rambutnya yang hitam dan panjang tergerai indah. Ia duduk di pinggir kasurku.

“jadi bagaimana kencanmu?” seruku seraya duduk disampingnya.

“Siwon oppa sangat baik. Dia perhatian sekali padaku”

Aku tidak tahu bagaimana ekspresi wajahku saat ini.

“apa oppa baik-baik saja?”

Lagi lagi aku hanya bisa tersenyum menanggapinya.

Ia menyandarkan kepalanya dibahuku.

Deg….. detak jantungku menjadi tidak normal. Rasa aneh itu datang kembali.

“oppa harus terus bahagia. Aku sangat sedih saat melihat oppa menjadi murung.”

Aku tidak tahu harus mengatakan apa, berbuat apa untuk menghilangkan rasa ini. dia adalah adikku, walaupun adik angkat ia tetaplah seorang adik dan aku adalah oppanya. Ibu pasti akan sangat sedih bila mengetahui kalau aku mencintai Yuri. Tapi aku tidak bisa mengelak dan berbohong lagi.

Aku memandang wajah Yuri yang sedang menyenderkan kepalanya dibahuku. betapa cantiknya adikku ini.

Yuri mengangkat kepalanya kemudian menatapku.

“wae?” tanyanya.

Aku mengelus lembut pipinya kemudian ku cium bibirnya. Perlahan aku memeluk pinggangnya yang ramping. Aku tidak tahu setan apa yang sedang merasukiku saat ini. setelah beberapa saat aku bisa merasakan Yuri juga membalas ciuman ku dengan hangat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku mulai memasuki kedai naengmyeon, tempat dimana aku dan Tiffany membuat janji untuk bertemu. Setelah mendapat spot yang nyaman untuk kududuki aku melirik jam tangan yang melilit di tangan kananku. Ternyata aku datang terlalu cepat. Setelah menunggu hampir setengah jam aku dapat melihat Tiffany melambaikan tangannya padaku dengan senyumannya yang hangat dari jendela kedai yang bening.

“ada keperluan apa kau memanggil oppa? apa Min Sun menelepon lagi?”

Tiffany tertawa, “ani.. sepertinya oppa terlalu serius memikirkan hal itu.”

aku tersenyum janggal, “tentu saja aku harus serius memikirkan masalah ini.”

Tiffany menggeser posisi duduknya dari yang berada dihadapanku menjadi bersebelahan denganku.

“kalau tidak ada masalah yang terlalu penting, aku pulang saja.”

Aku mulai beranjak dari kursiku, tetapi ia menahan tanganku kemudian mencium bibirku.

“santailah sedikit.” Ujarnya

*******

Sesampainya dirumah aku berjalan menyusuri ruang tengah yang tampak sunyi. Jam masih menunjukkan pukul 05.00 p.m. biasanya Yuri dan eomma pasti sedang menonton saluran tv favorit mereka saat ini.

“eomma! Yuri!”

Aku terus berteriak memanggil mereka seperti itu berulang-ulang.

Aku memutuskan untuk mencari eomma dikamarnya..

Deg….

Jantungku… seakan ingin melompat keluar dari asalnya. Aku bisa merasakan darahku mengalir sangat deras didalam tubuhku. Kakiku gemetar dengan hebatnya sampai aku terjatuh berlutut.

Aku melihat tubuh Ibuku terkapar tak sadarkan diri dengan tubuhnya yang sudah membiru memucat. wajahnya bersimbahan dengan darahnya yang gelap dan kental.Tidak jauh dari tubuh ibuku aku melihat Yuri terkapar lemah. Darah yang mengucur deras dari kepalanya mengalir membasahi wajahnya.

Aku mulai bangkit dan dengan kakiku yang gemetaran aku melangkah kearah ibuku. Mataku terasa panas dan perih.

“o..ppa.. op,,pa..”

Aku bisa mendengar Yuri memanggil-manggilku dengan berbisik. Aku mulai memeluk tubuhnya yang lemah.

“dia… dia…”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Perlahan-lahan Yuri mulai membuka matanya. hal itu membuatku lega.. sangat lega..

“oppa!” serunya.

Kupegang tangannya kemudian kuelus pipinya dengan lembut.

“eomma! Ottohke?” ia tampak panik.

Aku berusaha menunjukkan ekspresi terbaikku saat ini dengan tenang.

“eomma sudah meninggal. Saat oppa tiba disana, ibu sudah tidak bernafas lagi. Pembunuh brengsek itu tepat menusuknya di jantungnya.”

Yuri mulai memegang kepalanya. Ia tampak mencoba mengingat sesuatu.

“apa kau mengingat sesuatu?” seru Siwon yang baru saja tiba.

“aku tidak tahu dia siapa. Dia memakai topeng putih oppa! dia memakai jubah serba hitam.”

Yuri tampak mulai meneteskan airmatanya. Ia tidak sanggup untuk meneruskan perkataannya. Aku bisa melihat ketakutan dari ekspresinya saat ini.

………………………………………………………………………………………………………

1 minggu telah berlalu…

Selama beberapa hari ini aku terus membantu Siwon bersama Tiffany untuk memecahkan kasus ini. aku tidak tahu siapa sebenarnya dalang dari semua kasus pembunuhan ini. tapi kalau benar dia dalah Min Sun, dia pasti sudah merencanakan ini semua dengan matang. Tidak satupun bukti ataupun saksi ditinggalkannya setiap dia melakukan pembunuhan ini. ini benar-benar membuat kami, khususnya kepolisian kesulitan.

Seseorang menutup kedua mataku dari belakang. Hatiku seketika terasa hangat.

“yuri-ya?”

“ohh oppa! ottohke arassoyo?”

Aku hanya tersenyum sosok gadis yang sedang duduk disampingku saat ini. untung kau selamat Yuri. Untung ada kau disini. Hal ini membuatku terasa nyaman.

“Siwon oppa eodiga?” tanyanya

“dia masih melakukan penyidikan.”

Untuk saat ini, aku dan Yuri memutuskan untuk tinggal di rumah Siwon karena rumah kami diperlukan untuk penyelidikan kasus pembunuhan yang terjadi pada Ibuku.

“oppa, bagaimana kalau pelaku dari pembunuhan ini tidak tertangkap?”

Aku terdiam untuk beberapa saat. Yuri benar. Bagaimana kalau kasus ini tidak akan terungkap? Bagaimana kalau hal ini terus terjadi dan terjadi? kepalaku hampir pecah karena memikirkan semua hal ini.

“apa hari ini ada acara bagus?” tanyaku mengalihkan pembicaraan

Kuambil remote tv yang ada disebelah Yuri dan memencet tombol on.

Jantungku kembali berdetak tidak normal. Kulitku yang putih pasti sudah tampak memucat.

BRENGSEK! Seharusnya aku tidak menonton tv saat ini.

Ditemukan seorang gadis tewas di apartemennya. Korban diketahui bernama Stephanie Hwang dan berusia 22 tahun. Ia seorang karyawan dari sebuah perusahaan media di korea. Korban ditemukan tewas dengan tusukan sebuah benda tajam  tepat dijantungnya. Korban diduga telah tewas 2 hari yang lalu. Kim Hyoyeon yang merupakan teman dekat dari korban yang menemukan mayatnya pertama kali.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang Mataku sedang terfokus pada ruangan yang ada dihadapanku. Ruangan ini dibatasi dengan kain kuning dengan ‘Police Line’ tertulis diatasnya. Aku memutuskan untuk memasuki ruangan itu. Aku masih bisa melihat bercak-bercak darah yang sudah mengering menempel dilantai. Aku berjongkok untuk melihatnya. Tunggu dulu. Petakan keramik ini tampak berbeda dari yang lainnya. Ku sentuh lantai yang terbuat dari keramik itu.  Ahh.. keramik itu ternyata dapat dibuka. Kuangkat petakan keramik yang satu itu.

“aku tidak tahu ada hal seperti ini.” gumamku

Mataku tertarik pada suatu benda yang ada didalamnya. Sebuah buku diary? Buku itu tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil tapi tampak tebal. Kubuka sampul buku itu.

Dibaliknya aku menemukan tulisan ‘Kwon Yuri’.

aku mulai merasakan sesuatu yang aneh disini. Kubalik lagi lembaran buku itu.

Aku menemukan foto Jessica Jung, mantan kekasihku yang tewas beberapa bulan yang lalu.

Aku mulai berkeringat, dadaku terasa sangat sakit. Dibawah foto itu aku menemukan tulisan.

Gadis murahan yang menyedihkan!

Tidak akan lama lagi ajal akan datang untuk menjemputmu!

Aku kembali membalik halamannya. Aku menemukan foto Kim Taeyeon dengan tulisan

Apakah kau merasa cantik??

Kecantikanmu akan lenyap bersamaan dengan tanah yang kau cium nanti!

aku menghela nafas mencoba untuk tenang. Kubalik halaman yang berikutnya. Aku menemukan semua foto gadis yang merupakan teman wanitaku dan yang juga merupakan korban dari pembunuhan yang terjadi belakang ini. Choi Sooyoung, Lee Sunkyu, Seo Ju Hyun dan Im Yoona.

Kakiku terasa lemas. Aku bahkan tidak bisa bernafas untuk sejenak.

Kubalik lagi halaman berikutnya namun lembar berikutnya kosong. Pada lembar terakhir aku menemukan sebuah foto. Itu aku! Itu aku!

Aku tercekat melihat gadis yang ada bersamaku difoto itu. Kim Min Sun?

Kenapa ada fotoku dan Kim Min Sun sewaktu kecil?

Aku kembali membalik-balik halaman diary itu. Dibagian depan sesuatu menarik perhatianku.

Sebuah tulisan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga dipenuhi dengan coretan.

Aku menyipitkan mataku untuk membaca tulisan yang tertera dibalik coretan itu.

“Kim.. Min… Sun..” mataku membelalak kaget.

“Kim Min Sun? tidak mungkin!”

Kupandangi foto gadis kecil yang ada disebelahku, “Kwon Yuri?”

Sekilas aku mengingat pembicaraan sekilas antara Tiffany dan Yuri.

Flash Back

“dia siapa oppa?” tanya Tiffany menoleh kearah Yuri.

Yuri terseyum, “Yuri imnida. Aku adalah adik angkat Kyuhyun oppa.”

“sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya.”

Yuri kembali tersenyum, “kita memang pernah bertemu beberapa kali.”

End of Flash Back

Kalau benar Yuri yang melakukan pembunuhan terhadap beberapa teman wanitaku. Apa mungkin ia juga yang membunuh ibu dan tiffany?

Aku kembali menghela nafasku. Sebaiknya aku tidak usah menceritakan Siwon dulu sampai semuanya benar-benar terungkap dengan jelas.

*******

Kupejamkan kedua mataku untuk menenangkan pikiranku sejenak. Aku mencoba kembali mencerna semua kata-kata yang ada dibuku diary itu. Membayangkan kembali foto-foto itu. Apa yang harus kulakukan? Aku merasa menjadi makhluk paling bodoh saat ini. saat ini hanya ada aku dan Yuri dirumah ini, karena Siwon harus melakukan beberapa penyelidikan dengan tim penyidik sampai lusa.

“oppa!”

Sosok gadis itu kembali datang menghampiriku. Ia berjalan dan duduk mendekatiku. Sosok inilah yang paling tidak ingin aku temui saat ini. kuhempaskan tangannya sesaat setelah ia menyentuh tanganku dengan kuatnya.

“oppa?” ia tampak kaget melihat sikapku ini.

“oppa gwaenchana?” ia mencoba menyentuhku dengan ragu.

Kuhempaskan kembali tangannya, “keluar! KELUAR!!” bentakku.

Aku tahu nada bicaraku sangat mengerikan saat mengatakannya. Aku melihat ketakutan dari raut wajah Yuri. Matanya tampak merah dan berkaca-kaca. Bulir-bulir air matanya mulai menetes.

Sial! Dadaku sakit melihatnya menangis seperti itu. Aku menatap matanya yang memerah itu. Aku benar-benar tidak tahan melihatnya sedih seperti itu. aku tahu aku sangat bodoh. Tapi aku juga tidak bisa bohong bahwa aku telah jatuh cinta pada gadis ini. aku sangat mencintainya. Rasa cintaku lebih besar dari rasa benciku padanya. Kucium bibirnya yang sedikit terasa asin, mungkin dari airmatanya yang membasahinya. Ia kembali membalas ciumanku. Kehempaskan tubuhnya keatas kasurku seraya terus mencium bibirnya. Aku tidak tahu berapa banyak setan yang telah merasuki pikiranku saat ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Udara dingin mulai menusuk kulit putihku. Aku menggeliat lemas dan perlahan aku membuka mataku. Aku tersenyum memandang wajah gadis yang sangat cantik yang ada dihadapanku. Wajahnya begitu lugu dan polos bila sedang tidur seperti ini. sekilas aku kembali mengingat tulisan-tulisan yang tertera dalam buku diary miliknya. Aku beranjak dari tempat tidur dan mulai memakai piyama ku dengan lengkap.

“oppa!” seru Yuri.

Aku yang tadi sedang duduk dengan memunggunginya berdiri dan menoleh kearahnya.

“sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu.” Tebaknya.

Kutarik nafasku sedalam mungkin kemudian aku membuka laci meja yang bersebelahan dengan kasurku. Aku mengambil sebuah buku dari dalamnya. Ia tampak sangat kaget melihatnya. Kulempar buku itu dihadapannya.

“katakan padaku siapa kau sebenarnya?”

Wajahnya memucat seketika itu. aku bisa merasakan ia terdiam untuk berpikir sejenak.

“jadi oppa sudah mengetahui semuanya?”

Dadaku terasa sakit sekali. Kwon Yuri yang selama ini kukenal ternyata adalah Kim Min Sun, cinta pertamaku.

“Min Sun-ahh.. kenapa kau melakukan semua ini?”

“jangan pernah memanggilku dengan nama itu! aku tidak rela melihatmu bersenang-senang dengan gadis lain. aku selalu memikirkanmu selama aku menjalani pengobatan di New York. Aku sudah berusaha untuk melupakanmu tapi aku tidak bisa. Sampai suatu saat aku kembali ke Seoul dan bertemu dengan ibumu. Ia wanita yang sangat baik.”

“lalu mengapa kau membunuhnya?” bentakku.

“ia sendiri yang memintaku untuk melakukannya. Ia mengetahui semuanya sesaat setelah ia membaca buku diaryku. Ia marah padaku. Ia memanggilku dan membenturkan kepalaku ke dinding kamarnya. Awalnya aku tidak berniat untuk membunuhnya, tapi dia sendiri yang memaksaku untuk melakukannya.”

“bagaimana dengan Tiffany? Bagaimana mungkin kau tega melakukan ini padanya?”

Sorot matanya yang tidak pernah kulihat sebelumnya muncul saat itu juga. Sorot mata yang penuh dengan kebencian.

“ apa kalian pikir aku tidak tahu apa yang kalian lakukan dibelakangku? aku melihat kalian berciuman beberapa waktu yang lalu.”

“kau gila Kwon Yuri!”

“iya. Aku gila karena aku mencintaimu. Oppa adalah milikku!” serunya tajam.

“apakah ini yang kau sebut cinta? Tanpa kau melakukan ini semua, aku memang sudah jatuh cinta padamu.”

“kalau begitu lupakan semuanya. Aku mencintai oppa, oppa juga begitu. Kita mulai semuanya dari awal!”

Hatiku terasa sangat sakit mendengar perkataannya. Bagaimana bisa aku melupakannya. Ia adalah orang yang telah membunuh ibuku hanya untuk cinta yang seperti ini. Kuambil pistol yang disimpan siwon beberapa hari yang lalu dari laci yang sama. Ia memberikannya padaku untuk berjaga-jaga.

“oppa!” Yuri membelalakkan matanya.

Ku todongkan pistol itu tepat di kepalaku.

“oppa!”

“mungkin ini yang terbaik Yuri-yaa!”

“oppa!” ia mulai mendekatiku perlahan dengan selimut putih yang indah menutupi tubuhnya.

“pada akhirnya, cintamu akan berakhir seperti ini Kim Min Sun.”

Doooorrrr!!

Aku bisa merasakan peluru itu sekarang sudah bersarang dikepalaku. Pandanganku tampak mulai buyar. Kejadian-kejadian dimasa lalu sempat terngiang dikepalaku. Hari dimana aku bertemu dengan Min Sun, berpisah dengannya sampai hari dimana aku bertemu dengan Yuri. Sekilas aku dapat melihat Yuri berlari menghampiriku, kemudian semuanya tampak gelap.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~THE END~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Thx for reading… ^^

Ditunggu comment, kritik, dan sarannya yah..

21 responses

  1. huaa kerenn…
    Seru seru. Kyu knpa hrus mati?? Nnti gw am spa? /plakk

    September 18, 2010 at 2:14 pm

    • wah.. thanks yah uda baca^^
      haha.. gapapa biar seru aja /plak

      September 18, 2010 at 2:25 pm

  2. hyaaa~
    aku seneng krn ini jatohnya KyuWon biased ^^. jarang2 hehe
    soal storyline, bagus kok… aku sempet mikir, kok panjang banget, apa gak sebaiknya di jadiin chapters aja biar penasaran.. tp ternyata endingnya unpredictable *mungkin klo Yuri yg jahat ada ide kesana, tp klo dy dan min sun org yang sama kayaknya enggak~ hehehehe* jd pamungkas gitu deeh hehehehe
    goodjob dongsaeng, pls keep up 😀

    September 19, 2010 at 9:16 am

    • jiah elah eonni..
      pamungkas?? ckckck
      wohoo~~ gomawo ya uda dibaca plus dicomment juga eon^^
      kamsahae…
      *lempar kyu*

      September 19, 2010 at 12:38 pm

  3. hotma febrina

    sialan kau, beth. ak bca’a malam2 abeth monyong. ga bsa tdur ak gra2 it

    September 20, 2010 at 3:03 am

    • bwahahaha…
      mianhaeyo hotma..
      siapa suruh baca malem-malem… XD

      September 20, 2010 at 4:14 pm

      • hotmafebrina

        okee, gpp. asalkn kau trnsfer uang takut ak. hahha

        October 1, 2010 at 3:13 pm

      • apa-apaan uang takut??
        tobat ma!

        October 2, 2010 at 6:41 am

  4. FF nya baguuus.. keren bgt!! 😀
    Simple dan enak dibaca.. tak kusangka Yuri bisa juga dapet peran jahat..
    aku suka FFnya..

    September 23, 2010 at 11:06 am

    • wahh..
      thx yah uda dibaca^^
      maksih juga uda comment^^

      September 30, 2010 at 2:51 am

  5. Kyuoncha

    Tragis!
    Nice ff ^^

    October 2, 2010 at 7:25 am

    • haha.. ya begitulah
      thx uda baca^^

      October 3, 2010 at 2:55 am

  6. =prnc'ss cho=

    Bagus tw…. Serig2 y bwt FF tt Kyuhyun oppa. Hehehehehe~

    December 26, 2010 at 2:45 pm

    • kalo itu kayanya emang udah wajib ^^

      December 30, 2010 at 11:37 am

  7. chia

    Annyeong.. Aku baru nemu blog ini jd baru baca deh FF nya.. Keren bgt.. aku udah duga sih kalo dari awal Yuri pembunuhnya.. Tp ga nyangka klo Yuri tuh Minsun. Hehe. Nice ff 🙂

    January 5, 2011 at 11:42 am

    • annyeong..
      wah thx yah uda baca plus comment ^^
      dari pikunya aj uda kliatan kali yah? -,-

      January 20, 2011 at 3:37 pm

  8. waahhh daebak chingu..
    sering” bwt kyuri shipper yah..
    soalnya aku kyuri shipper lovers

    gomawo
    icha imnida
    😀

    February 10, 2011 at 2:52 am

    • wah thx yah uda baca icha..
      dan makasih juga commentnya..
      saya juga suka kyuri ^^

      February 10, 2011 at 5:45 am

  9. IcEvil

    awalnya emang ngira yuri, tapi pas akhir sempet ketipu ama nama mi sun?
    ternyata beneran yuri..

    itu mereka ngelakuin apa? #eh?

    gag rela kyunya mati.. T.T

    November 10, 2011 at 1:26 pm

  10. author FF yang ini bikin aku penasaran stengah mati!
    aku ga nyangka kalo Yuri itu pembunuhnya -_-
    bikin FF KyuRi lagi ya~~

    February 25, 2012 at 9:20 am

    • kalo insiprasinya ada pasti dibuatin adah..
      tp KyuRi jarang banget momentnya..
      jadi kadang rada bikin suka mati ide.

      March 1, 2012 at 4:37 am

Leave a reply to bethpages Cancel reply